Iran ancam menutup Selat Hormuz (Foto: Reuters)
JAKARTA – Iran telah menempuh langkah berani dalam menghadapi serangkaian serangan udara Amerika Serikat (AS) dan Israel terhadap fasilitas nuklirnya. Pada 22 Juni 2025, parlemen Iran, menurut laporan resmi Press TV menyetujui rencana penutupan Selat Hormuz, meskipun keputusan akhir masih menunggu otorisasi dari Dewan Keamanan Nasional Tertinggi dan Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei.
Selat Hormuz merupakan satu-satunya jalur laut yang memberikan akses masuk ke Teluk Persia. Selat ini memisahkan wilayah Iran dengan Oman dan Uni Emirat Arab, serta menghubungkan Teluk Persia ke Teluk Oman dan Laut Arab yang merupakan bagian dari Samudra Hindia. Selat ini menjadi titik vital dalam distribusi energi global. Setiap harinya, jutaan barel minyak diangkut melewati selat ini dari negara-negara di kawasan Teluk menuju berbagai belahan dunia.
Data dari Badan Informasi Energi Amerika Serikat (EIA) menunjukkan sekitar 20 juta barel minyak mentah, kondensat, dan produk bahan bakar atau sekitar 20 persen dari konsumsi minyak global melintasi Selat Hormuz setiap hari. Dari jumlah itu, sekitar 83 persen ditujukan ke pasar Asia. Nilai ekonomi dari arus perdagangan energi ini mencapai hampir 600 miliar dolar AS per tahun.
Selat Hormuz menjadi jalur utama pengangkutan ekspor energi dari negara-negara penghasil minyak terbesar di dunia. Dari sepuluh negara produsen minyak teratas secara global, lima di antaranya berada di kawasan sekitar selat ini, yakni Arab Saudi, Irak, Kuwait, Iran, dan Uni Emirat Arab (UEA). Kelima negara tersebut secara total memproduksi hampir 28 juta barel minyak setiap harinya.
Selain sebagai jalur ekspor minyak, Selat Hormuz juga memiliki peran penting dalam distribusi gas alam cair (LNG). Di kawasan ini terdapat dua eksportir gas alam terbesar dunia, yaitu Qatar dan Oman. Gabungan produksi gas alam cair dari kedua negara ini mencapai sekitar 90 juta metrik ton setiap tahun. Tercatat lebih dari 3.000 kapal pengangkut LNG melintasi selat ini setiap bulannya.
Fungsi Selat Hormuz tidak terbatas pada minyak dan gas saja. Selat ini juga berperan sebagai jalur penting bagi perdagangan global yang lebih luas. Banyak kapal kontainer besar yang mengangkut barang-barang industri, bahan baku, serta kebutuhan pokok dunia, seperti makanan dan peralatan, turut melewati perairan ini.