Kenapa Donald Trump Tiba-Tiba Ngamuk ke Israel dan Kini Bela Iran/dok Reuters
JAKARTA - Rekaman video dan serangkaian pernyataan keras dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump menjadi sorotan. Trump pun secara mengejutkan berbalik membela Iran, memicu gelombang kritik maupun dukungan di panggung global.
Pemicunya adalah perang besar 12 hari antara Iran dan Israel, yang mencapai puncaknya pada perundingan gencatan senjata pada 23–24 Juni.
Sebelumnya, militer AS melancarkan serangan dengan pesawat bomber siluman B-2 Spirit terhadap target strategis di Iran. Ketiga fasilitas nuklir Iran yang diserang adalah Natanz, Fordow, dan Isfahan.
Trump, melalui platform Truth Social, menyatakan frustrasinya terhadap Israel yang kembali melancarkan serangan udara sesaat setelah kesepakatan tercapai. “Israel dan Iran tidak tahu apa yang mereka lakukan,” tuding Trump, yang kemudian memberi peringatan keras pada Israel agar “Calm down, Israel!”
Ia juga menuduh media utama AS, seperti CNN dan MSNBC, meremehkan keberhasilan serangan AS terhadap situs nuklir Iran. Trump menyebut mereka "gutless losers", menuntut maaf sebagai bentuk penghormatan terhadap misi militer yang dipimpinnya.
Dalam siaran pers dan wawancara, Trump mendesak Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu agar menghentikan operasi militer dan memerintahkan pilot Israel untuk menarik diri dari udara Iran, mengancam bahwa pelanggaran akan dianggap sebagai “violasi besar”.
Trump bahkan menelepon Netanyahu dari Air Force One, untuk meminta hentikan serangan dan menginstruksikan agar semua pesawat pulang ke markas.
