Mengenal Kanker Payudara yang Diidap Jessie J, Waspadai Gejalanya! (Foto: Instagram Jessie)
KABAR mengejutkan datang dari dunia hiburan internasional. Penyanyi asal Inggris, Jessie J, dikabarkan tengah berjuang melawan kanker payudara.
Melalui unggahan emosional di media sosial, pelantun lagu ‘Price Tag’ ini mengungkapkan kondisi kesehatannya yang tengah menurun dan menyampaikan harapan agar masyarakat lebih peduli terhadap deteksi dini dan kesehatan mental selama masa pengobatan.
Pengakuan Jessie J yang mengidap kanker payudara stadium awal tersebut cukup untuk menggugah kesadaran publik terhadap penyakit yang masih menjadi momok bagi banyak perempuan di dunia ini.
Lantas, apa itu kanker payudara? Seberapa umumkah penyakit ini, dan bagaimana cara mengenali gejala awalnya? Berikut ulasannya, mengutip dari berbagai sumber, Kamis (5/6/2025).
Melansir dari laman resmi WHO, kanker payudara adalah jenis kanker yang berkembang di sel-sel payudara, khususnya pada saluran susu (ductal carcinoma) atau lobulus (lobular carcinoma).
Penyakit ini terjadi ketika sel-sel di payudara tumbuh secara tidak terkendali dan membentuk benjolan atau tumor yang bisa menyebar ke jaringan lain.
Menurut data dari World Health Organization (WHO), kanker payudara merupakan kanker paling umum yang menyerang perempuan di seluruh dunia, dengan lebih dari 2,3 juta kasus baru setiap tahunnya.
Di Indonesia sendiri, kanker payudara menjadi penyebab kematian tertinggi akibat kanker pada perempuan, mengalahkan kanker serviks.
Kanker payudara stadium awal seperti yang diderita Jessie J adalah tahap awal dari perkembangan kanker di jaringan payudara, di mana sel-sel kanker masih terbatas pada area asalnya dan belum menyebar secara luas ke jaringan di sekitarnya atau ke bagian tubuh lain.
Diagnosis pada tahap ini sangat penting karena tingkat kesembuhan cenderung tinggi bila ditangani dengan cepat dan tepat.
Gejala Kanker Payudara yang Perlu Diwaspadai
Salah satu tantangan terbesar dalam menghadapi kanker payudara adalah kesadaran masyarakat yang masih rendah terhadap gejala awal.
Banyak penderita datang ke fasilitas kesehatan ketika penyakit sudah memasuki stadium lanjut. Padahal, semakin dini terdeteksi, semakin besar pula kemungkinan untuk sembuh.