Polri untuk Masyarakat: Humanis Melayani Lebih dari Sekadar Polisi

5 hours ago 3

 Humanis Melayani Lebih dari Sekadar Polisi

Polri untuk Masyarakat: Humanis Melayani Lebih dari Sekadar Polisi (Foto Ilustrasi: Okezone)

JAKARTA - Polri untuk Masyarakat menjadi tema besar peringatan Hari Bhayangkara ke-79 pada 1 Juli 2025. Pokok pikiran tersebut diusung dari refleksi tugas pokok utama Kepolisian yakni, penegakan hukum memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan terhadap seluruh warga Indonesia. 

Polisi sendiri menjadi Leading Sector dalam rangka memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat (harkamtibmas) Indonesia. Sehingga, tema Polri untuk Masyarakat di HUT ke-79 menjadi relevan untuk digaungkan. 

"Tagline Polri untuk masyarakat adalah tagline yang sangat baik. Itu mengingatkan kembali satu tugas pokok Kepolisian bahwa polisi hadir di tengah masyarakat untuk memastikan, penegakan hukum pengayoman dan pelayanan berjalan baik untuk masyarakat dan negara. Itu paling substansial tagline tersebut," kata Komisioner Kompolnas Choirul Anam saat dihubungi Okezone, Sabtu, 21 Juni 2025.

Penggunaan tagline Polri untuk Masyarakat dinilai tepat ketika momentum dewasa ini. Dimana, Korps Bhayangkara yang memiliki personel sekira 440.000 terus berupaya melakukan perbaikan di berbagai lini sektor guna menghadapi segala dinamika maupun tantangan yang datang dari luar maupun dalam negeri. 

"Beberapa hal memang harus dilakukan oleh Kepolisian memastikan Tagline itu hadir di tengah masyarakat dengan sesuatu yang konkret. Di antaranya memperkuat proses berbagai pelayanan di masyarakat. Pelayanan dalam dimensi yang luas, termasuk juga pelayanan penegakan hukum hingga pelayanan administrasi," ujar Anam. 

1. Tantangan Polri 

Tak dipungkiri, Polri saat ini terus memperbaiki citra guna mendapatkan tingkat kepercayaan masyarakat yang tinggi. Kepolisian terus berusaha dengan berbagai upaya untuk mewujudkan institusi yang diharapkan dan dicintai oleh masyarakat. 

Berdasarkan hasil survei lembaga Indikator Politik, Polri pernah tercatat meraih tingkat kepercayaan publik sebesar 80 persen. Pelayanan humanis dan reformasi birokasi menjadi itikad baik yang terus dilakukan Polri untuk mengembalikan kepuasan masyarakat. 
Pekerjaan besar dan tantangan tersebut menjadi beban utama yang diemban oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo beserta seluruh jajaran Korps Bhayangkara. Pelanggaran oknum, pelayanan prima, serangan balik para penjahat dan dinamika global maupun lokal menjadi tantangan dewasa ini. 

Meski begitu, semangat perubahan untuk menjadi lebih baik tak pernah redup. Dari segi pelanggaran oknum, Kapolri sudah menegaskan bahwa, tidak pandang bulu kepada seluruh personel yang melanggar hukum. 

Dari segi pelayanan prima, Polri melakukan transformasi pengawasan. Tujuannya, melakukan pemantauan seluruh pengaduan masyarakat yang masuk untuk ditindaklanjuti secara akuntabel, transparan dan profesional. Sebagaimana, semangat Presisi yang didengungkan oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. 

Tantangan global dan lokal pun dijawab dengan terus menjaga situasi yang aman dan kondusif. Terbaru, Polri menggelar operasi pemberantasan aksi premanisme yang meresahkan masyarakat. 

Bahkan, sebanyak 67 persen masyarakat merasa puas atas keberhasilan Polri meringkus preman. Hal itu sebagaimana hasil rilis dari lembaga survei Indikator Politik. Operasi yang dimulai pada 1 Mei 2025, tercatat sudah 3.326 kasus premanisme meresahkan masyarakat yang diungkap Polri. 

Dengan situasi yang aman dan kondusif, maka diharapkan hal itu akan memberikan rasa tenang kepada masyarakat. Begitu pun dengan para investor yang ingin melakukan investasi di Indonesia. Mengingat hal itu akan memengaruhi pertumbuhan perekonomian masyarakat yang lebih baik. 

"Semoga Polri dapat terus bekerja efektif dan terpercaya dalam memastikan keamanan, ketertiban dan tegaknya hukum dan keadilan dalam perikehidupan masyarakat, bangsa dan negara," ujar Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Jimly Asshiddiqie dihubungi terpisah. 

Read Entire Article
Desa Alam | | | |