6 Fakta Rumah Subsidi 18 Meter Persegi di Perkotaan untuk Gen Z

7 hours ago 4

Feby Novalius , Jurnalis-Sabtu, 21 Juni 2025 |05:09 WIB

6 Fakta Rumah Subsidi 18 Meter Persegi di Perkotaan untuk Gen Z

Masyarakat yang ingin lokasi rumahnya lebih dekat ke aktivitas kerja sehingga lokasinya bisa di sekitar perkotaan. (Foto: Okezone.com/Aldhi)

JAKARTA - Pemerintah berupaya menyediakan rumah murah di kawasan perkotaan. Supaya harga rumah di pusat kota bisa terjangkau, ukuran bangunan disesuaikan menjadi 18 meter persegi. 

"Tujuannya ada masyarakat yang ingin lokasi rumahnya lebih dekat ke aktivitas kerja sehingga lokasinya bisa di sekitar perkotaan tadi atau memang ada dengan harga tanah tertentu maka kemudian harga rumahnya bisa ditekan lebih rendah," ujar Direktur Jenderal Perumahan Perkotaan Kementerian PKP Sri Haryati. 

Berikut fakta-fakta menarik terkait rumah subsidi minimalis di tengah kota, tapi ukurannya 18 meter persegi, Sabtu (21/6/2025): 

1.  Rumah Subsidi 18 Meter Persegi

Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) menyatakan usulan rumah subsidi seluas 18 meter persegi bersifat sebagai opsi tambahan, bukan menggantikan regulasi sebelumnya.

Direktur Jenderal Perumahan Perkotaan Kementerian PKP Sri Haryati mengatakan, menjelaskan usulan tersebut bertujuan untuk merespons kebutuhan masyarakat, terutama generasi muda, yang menginginkan rumah subsidi dekat lokasi kerja.

2. Alasan Rumah Subsidi Minimalis

Seiring dengan harga lahan yang kian mahal, pemerintah membuat skema desain rumah yang lebih kecil agar harganya tetap bisa dijangkau oleh masyarakat. Dengan kehadiran berbagai pilihan, masyarakat bisa memilih rumah subsidi sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan.

3. Rumah untuk Yang Belum Menikah

Masyarakat yang sudah memiliki anak kemungkinan akan mengambil rumah dengan ukuran yang lebih besar. Sedangkan bagi yang lajang bisa memilih rumah lebih kecil dengan harga yang juga relatif lebih murah.

4. Dibangun di Perkotaan

Menurut Sri, wilayah yang menjadi sasaran utama pembangunan rumah subsidi termasuk metropolitan dan aglomerasi. Dalam konteks ini, wilayah di luar Jabodetabek juga menjadi cakupan target pembangunan.

Read Entire Article
Desa Alam | | | |