Akmal Marhali Soroti Zainudin Amali Usai Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025: Kekalahan Ini Alarm Keras!

4 hours ago 3

 Kekalahan Ini Alarm Keras!

Timnas Indonesia U-22 kala berlaga. (Foto: PSSI)

JAKARTA – Pendiri Save Our Soccer (SOS), Akmal Marhali, soroti peran Wakil Ketua Umum (Waketum) PSSI, Zainudin Amali, usai Timnas Indonesia U-22 gagal di SEA Games 2025. Pasalnya, Zainudin Amali sejak awal mengusung target medali emas untuk Timnas Indonesia U-22.

Haislnya, Timnas Indonesia U-22 gagal lolos ke semifinal SEA Games untuk pertama kalinya sejak edisi 2009. Kegagalan itu didapat setelah Timnas Indonesia U-22 menelan kekalahan dari Filipina (0-1) di fase grup.

 PSSI)

1. Gagal Tembus Semifinal

Sejatinya, peluang Timnas Indonesia U-22 untuk lolos semifinal masih terbuka lebar lewat jalur runner-up terbaik. Saat itu, mereka membutuhkan kemenangan minimal tiga gol tanpa balas kontra Myanmar di pertandingan kedua fase grup.

Namun sayang, Timnas Indonesia U-22 hanya bisa mendulang kemenangan dengan skor 3-1. Akhirnya, peluang lolos lewat jalur runner-up terbaik tertutup karena kalah selisih gol. Sang juara bertahan pun harus angkat koper dari turnamen lebih awal.

2. Evaluasi Total

Akmal menilai kegagalan ini bukan sekadar hasil buruk di lapangan, melainkan cermin dari persoalan mendasar dalam tata Kelola dan pengambilan kebijakan. Oleh karena itu, Akmal mengatakan kegagalan ini harus menjadi momentum evaluasi total, termasuk terhadap penanggung jawab Timnas Indonesia U-22, Zainudin Amali.

“Ini bukan sekadar kalah biasa. Ini alarm keras,” tegas Akmal di Jakarta, dikutip pada Minggu 14 Desember 2025.

Dari sisi tim kepelatihan, Akmal menyebut kegagalan ini sebagai fase terburuk Indra Sjafri di SEA Games. Setelah meraih perak pada 2019 dan emas pada 2023, Indra kini harus menerima kenyataan pahit tersingkir di fase grup. Padahal rekam jejaknya di level usia terbilang cukup gemilang. Mulai dari juara Piala AFF U-19 2013 dan 2024, juara Piala AFF U-22 2019, hingga emas SEA Games 2023.

“Setiap orang ada zamannya. Kini, sepertinya kita memasuki era kegelapan bagi Indra Sjafri setelah sekian lama penuh bintang prestasi,” ujar Akmal.

Read Entire Article
Desa Alam | | | |