Banyak Konten Pornografi, Australia Bakal Larang Anak di Bawah 16 Tahun Nonton Youtube

5 hours ago 1

Banyak Konten Pornografi, Australia Bakal Larang Anak di Bawah 16 Tahun Nonton Youtube

Banyak Konten Pornografi, Australia Bakal Larang Anak di Bawah 16 Tahun Nonton Youtube (Reuters)

JAKARTA - Badan pengawas internet Australia meminta Youtube mengambil tindakan tegas dalam membatasi anak-anak mengakses pornografi, video kekerasan, serta konten yang mendorong pola makan tidak teratur dan menyakiti diri sendiri.

1. Konten Pornografi hingga Kekerasan

Bahkan hal ini mendorong perdebatan antara badan pengawas internet dan YouTube. Itu karena Australia menjadi negara pertama di dunia yang memberi sanksi kepada perusahaan media sosial jika mereka gagal memblokir akses pengguna berusia di bawah 16 tahun.

Berbicara kepada National Press Club di Canberra, pada Selasa (24/6/2025), Komisioner e-Safety Julie Inman Grant akan mendaftarkan tiga kode yang disiapkan industri. Itu menargetkan tiga kategori konten, dengan peringatan akan memberlakukan “standar wajib” jika kode tersebut tidak memenuhi “perlindungan komunitas yang sesuai”.

Kode-kode tersebut akan berlaku pada semua delapan sektor industri teknologi. Ini termasuk media sosial, situs web, mesin pencari, toko aplikasi, produsen perangkat, layanan hosting, penyedia internet, dan layanan daring lainnya.

"Saya mencari komitmen keselamatan tambahan dari industri pada kode yang tersisa. Termasuk yang berhubungan dengan toko aplikasi, produsen perangkat, layanan media sosial dan pengiriman pesan," kata Julie dikutip dari News.com.au.

Julie mengutip hasil riset yang menunjukkan, 37 persen anak usia 10 hingga 15 tahun mengaku pernah melihat konten berbahaya di YouTube. Angka ini tertinggi dibandingkan platform media sosial lainnya.

Selain itu, Julie mengatakan, perusahaan media sosial menggunakan fitur desain yang persuasif, seperti algoritma rekomendasi dan notifikasi untuk menjaga pengguna tetap aktif. YouTube sangat ahli dalam hal ini. 

"Algoritma YouTube yang tidak transparan membawa pengguna ke dalam ‘lubang kelinci’ yang tidak bisa mereka hindari," ujarnya.

Read Entire Article
Desa Alam | | | |