Waspada! Medsos Bisa Pengaruhi Kesehatan Mental Remaja, Psikolog Ingatkan Bahayanya

7 hours ago 6

Waspada! Medsos Bisa Pengaruhi Kesehatan Mental Remaja, Psikolog Ingatkan Bahayanya

Medsos Bisa Pengaruhi Kesehatan Mental Remaja. (Foto: Freepik)

JAKARTA - Media sosial memiliki berbagai manfaat karena memberi ruang berkomunikasi dengan siapapun tanpa ada batas jarak. Meski begitu, media sosial bisa berdampak negatif jika tak digunakan secara bijak.

Bahkan, psikolog mengungkapkan bahwa media sosial dapat mempengaruhi kesehatan mental remaja jika tidak digunakan dengan baik.

Kepala psikolog dan direktur pelaksana di Jadis Blurton Family Development Centre, yang berfokus pada anak remaja, Dr. Katrina Rozga mengatakan, media sosial merupakan salah satu masalah besar bagi orangtua.

Para orangtua perlu mengawasi penuh jika mereka memberikan izin kepada anak yang masih remaja untuk bermain media sosial. Menurut Katrina, media sosial dapat berpotensi meningkatkan rasa malas untuk melakukan aktivitas positif.

"Kesenangan tingkat rendah ini adalah cara mudah untuk tidak berpartisipasi dalam pekerjaan rumah atau aktivitas lainnya. Waktu dapat berputar cepat, dan ketika Anda terjebak dalam lingkaran ini, Anda dapat mengakses hal-hal yang mendorong kesulitan kesehatan mental," ungkap Dr. Katrina Rozga, mengutip SCMP, Senin (9/6/2025).

Jaap Marsman, penasihat perlindungan anak dan perlindungan hukum di English Schools Foundation (ESF) juga menegaskan bahwa media sosial dapat membuat remaja merasa khawatir berlebihan terhadap apa yang mereka lihat di media sosial dan memungkinkan untuk menghadapi tantangan lainnya.

"Tantangan utama yang dihadapi sekolah meliputi keamanan daring, perundungan siber, dan pengelolaan waktu layar. Siswa yang lebih muda mungkin kesulitan memahami privasi dan batasan digital, sementara siswa yang lebih tua lebih rentan terhadap tekanan sosial, misinformasi, dan kebutuhan untuk mengelola jejak digital mereka," kata Jason.

Media sosial merupakan ruang diskusi yang dapat mendorong seseorang untuk berpartisipasi dalam perilaku yang tidak sehat. Misalnya, ketika seseorang membagikan di media sosial terkait gangguan makan atau gangguan lainnya yang ia alami. Remaja dapat merasa menemukan seseorang yang memiliki gangguan yang sama sepertinya. Rasa kesamaan tersebut dapat mendorong mereka untuk melakukan hal yang sama.

Read Entire Article
Desa Alam | | | |