Tangguh Yudha
, Jurnalis-Selasa, 16 Desember 2025 |09:08 WIB

Bahlil Lahadalia mengklaim Indonesia akan menghentikan impor solar pada 2026. (Foto: Okezone.com/Instagram)
JAKARTA - Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengklaim Indonesia akan menghentikan impor solar pada 2026. Hal ini mungkin terjadi karena beroperasinya proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan yang mulai berjalan pada 2026.
Bahlil menerangkan, RDMP Balikpapan akan menambah kapasitas produksi solar nasional lebih dari 100 ribu barel per hari. Dengan tambahan tersebut, produksi solar dalam negeri dinilai sudah mampu memenuhi kebutuhan konsumsi nasional.
"Sekalipun belum kita dorong ke B50, itu kita sudah surplus untuk solar. Jadi mulai tahun depan Indonesia tidak lagi melakukan impor solar, karena antara konsumsi dan produksi kita sudah cukup," kata Bahlil saat menghadap Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta, Senin (15/12/2025).
Lebih lanjut, Bahlil menyampaikan pemerintah juga tengah mengkaji pemanfaatan surplus solar apabila program biodiesel B50 didorong penuh. Surplus tersebut diperkirakan mencapai sekitar 4 juta ton dan dapat dikonversi menjadi produk bahan bakar pesawat atau avtur.
"Kalau memang kita mau dorong ke B50, maka jumlah solar yang surplus kurang lebih sekitar 4 juta ton itu kita akan konversi untuk membuat produk avtur. Sehingga di 2026, insyaallah solar kita sudah clear, avturnya juga bisa kita produksi dalam negeri," ungkapnya.
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya


















































