Doa dan Lafal saat Diuji Masalahamp;nbsp;Bertubi-tubi

5 hours ago 4

Doa dan Lafal saat Diuji Masalah Bertubi-tubi

Doa dan Lafal saat Diuji Masalah Bertubi-tubi (Ilustrasi/Freepik)

JAKARTA - Masalah yang bertubi-tubi dapat hadir dalam kehidupan manusia. Masalah tersebut dapat datang kapan saja. Saat masalah mendera, doa bisa menjadi senjata untuk menguatkan jiwa.

Setiap ujian yang datang sejatinya adalah bagian dari ketetapan Allah SWT. Allah memberikan ujian kepada hamba-Nya sebagai bentuk kasih sayang dan cara untuk menguji sejauh mana keimanan, kesabaran, serta keteguhan hati seseorang dalam menghadapi kehidupan.

Tidak sedikit orang merasa lelah, bahkan hampir putus asa saat dihadapkan dengan masalah yang datang silih berganti. Namun, dalam Islam, doa merupakan senjata paling ampuh yang dapat menjadi pelipur lara serta penguat jiwa.

Berikut ini adalah doa dan lafal yang dapat dipanjatkan saat diuji masalah bertubi-tubi sebagaimana dilansir dari NU Online, Selasa (1/7/2025):

1. Doa saat Menghadapi Masalah Dalam Hadis Shahih Muslim

Dalam hadis riwayat Shahih Muslim dijelaskan, siapa saja yang membaca doa ini ketika tertimpa musibah, niscaya Allah SWT akan memberikan pahala atas masalah tersebut, dan menggantinya dengan sesuatu yang lebih baik. Hal ini sebagaimana dijelaskan oleh Imam An-Nawawi dalam kitab Al-Adzkâr (Darul Hadits, Kairo, Mesir).

Rasulullah SAW mengajarkan kepada umatnya untuk membaca doa berikut saat sedang menghadapi musibah atau ujian hidup:

إنّاَ للهِ وإنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ اللَّهُمَّ أجِرْنِي فِي مُصِيبَتي وأَخْلِفْ لِي خَيْراً مِنْها 

Innâ lillâhi wa innâ ilaihi râji‘un. Allâhumma ajirnî fî mushîbatî wa akhlif lî khairan minhâ.

Artinya : “Sesungguhnya kami adalah milik Allah, dan sungguh hanya kepada-Nya kami akan kembali. Ya Allah, karuniakanlah padaku pahala dalam musibah yang menimpaku dan berilah aku ganti yang lebih baik daripadanya.”

2. Doa Memohon Rahmat dan Keterlibatan Allah SWT

Doa ini diriwayatkan oleh Imam An-Nasai, Ibnu Sunni, Al-Hakim, dan Al-Baihaqi. Dalam doa ini, terkandung permohonan agar Allah selalu menyertai kita dalam setiap urusan, serta tidak membiarkan kita bergantung hanya pada diri sendiri walau sekejap pun. 

Doa ini menjadi bentuk pengakuan bahwa segala sesuatu hanya bisa berjalan baik dengan pertolongan dan rahmat dari Allah SWT.

 يَا حَيُّ يَا قَيُّومُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيثُ أَصْلِحْ لِي شَأْنِي كُلَّهُ، وَلَا تَكِلْنِي إِلَى نَفْسِي طَرْفَةَ عَيْنٍ 

Yā hayyu, yā qayyūmu, bi rahmatika astaghītsu, ashlih lī sya’nī kullahū, wa lā takilnī ilā nafsī tharfata ‘aynin. 

Artinya : "Wahai Zat yang maha hidup dan maha kekal abadi, dengan rahmat-Mu aku memohon pertolongan. Bawakanlah kemaslahatan pada segala urusanku. Janganlah Kaubiarkan aku sendiri menyelesaikan urusan meski sekejap" (HR An-Nasai, Ibnu Sunni, Al-Hakim, Al-Baihaqi). 

Read Entire Article
Desa Alam | | | |