Mengenal Kepulauan Raja Ampat, yang Tengah Jadi Sorotan. (Ilustrasi: Freepik)
RAJA Ampat tengah menjadi sorotan lantaran keindahan Surga Dunia itu terimbas aktivitas pertambangan. Akibatnya, sebagian hutan hijau nan asri berubah lubang-lubang besar yang menganga.
Kabupaten Raja Ampat sebagai wilayah kepulauan, maka memiliki wilayah daratan yang relatif tidak besar. Pada umumnya topografi daerah Raja Ampat didominasi oleh wilayah perbukitan yang masih dipenuhi dengan hutan alami.
Sementara wilayah pesisir pantai memiliki karakteristik yang beragam seperti pantai landai berpasir hitam, pantai landai berpasir putih dengan terumbu karang yang mulai rusak sampai dengan yang masih murni, pantai dalam dan hutan mangrove.
Sebagai wilayah kepulauan, Raja Ampat memiliki empat pulau besar, yakni Pulau Waigeo, Pulau Salawati, Pulau Batanta dan Pulau Misool. Keempatnya merupakan pulau non-vulkanik yang berbukit-bukit dan sebagian besar masih ditutupi oleh hutan hujan tropis yang cukup lebat.
Di Pulau Waigeo terdapat Gunung Nokh dengan ketinggian 715 mdpl. Sedangkan pulau-pulau kecil yang tersebar di antara empat kepulauan tersebut ada yang berupa pulau karang dan pulau non vulkanik, pulau-pulau kecil tersebut pada umumnya ditumbuhi oleh tanaman kelapa, semak-belukar dan pohon-pohon kecil.
Kemiringan lahan wilayah perencanaan merupakan lahan dengan kemiringan antara 0% sampai dengan di atas 40%. Sebagian wilayah berupa pegunungan daerah lereng-lereng yang curam seperti di Pulau Batanta, Pulau Waigeo, dan Pulau Salawati.