Perbedaan Salat Syuruq dan Dhuha (Ilustrasi/Freepik)
JAKARTA - Perbedaan salat Syuruq dan Dhuha perlu diketahui kaum muslim bingung dalam membedakannya. Meski keduanya merupakan salat sunnah yang dianjurkan Rasulullah SAW, mungkin tak sedikit umat Islam belum mengetahui pasti waktu pelaksanaan, jumlah rakaat, hingga keutamaannya.
1. Perbedaan Salat Syuruq dan Dhuha
Kedua salat sunnah ini memiliki keutamaan yang sama dan bernilai pahala besar bagi yang mengerjakannya. Namun, penting untuk memahami salat Syuruq dan Dhuha dilaksanakan pada waktu berbeda.
Dari informasi yang dihimpun, salat Syuruq dijalankan saat matahari terbit dengan ketinggian satu tombak atau kira-kira lima belas menit setelah matahari terbit, sebagaimana mengutip NU Online, Selasa (1/7/2025).
Sementara salat Dhuha dapat dikerjakan setiap saat setelah matahari terbit hingga sebelum masuk waktu dzuhur. Waktu yang paling utama untuk mengerjakan salat Dhuha adalah ketika matahari sudah mulai meninggi dan terasa panas atau sekitar seperempat siang hari menurut penjelasan Imam Ath Thahawi.
Rasulullah SAW bersabda:
صلاة الأوّابين حين ترمض الفصال
Artinya : “Sholat Awwabin (sholat dhuha) waktunya adalah ketika unta merasakan panas."
Salat Syuruq umumnya dikerjakan sebanyak dua rakaat. Sementara salat Dhuha dikerjakan paling sedikit 2 rakaat hingga 12 rakaat, sebagaimana dijelaskan dalam Mazhab Imam Abu Hanifah.
Salat Syuruq maupun Dhuha, keduanya sama-sama mendapatkan ganjaran besar. Dalam sebuah hadis disebutkan, barang siapa yang mengerjakan salat Syuraq akan mendapatkan pahala haji dan umrah.
مَن صلى الفجرَ في جماعةٍ، ثمّ قَعَد يَذْكُرُ اللهَ حتّى تَطْلُعَ الشمسُ، ثمّ صلى ركعتينِ، كانت له كأجرِ حَجَّةٍ وعُمْرَةٍ
“Barangsiapa yang menunaikan ibadah sholat subuh berjama’ah di masjid, kemudian ia duduk berzikir mengingat Allah hingga matahari terbit, kemudian ia mengerjakan sholat dua rakaat, maka ia mendapatkan pahala seperti pahala haji dan umrah.” (HR. Tirmidzi no. 586).