Ramai Tren Sedot Lemak, Ini Tips Langsing Alami ala Dokter Zaidul Akbar, (Foto: Kurma/Freepik)
JAKARTA - Sedot lemak merupakan bagian dari operasi untuk penyedotan dan menghilangkan lemak dari area tubuh tertentu seperti perut, pinggul, paha, bokong, lengan, atau leher. Kini, melakukan sedot lemak atau liposuction menjadi hal yang biasa dilakukan untuk mendapat bentuk tubuh yang diinginkan.
Salah satu alasan banyak masyarakat melakukan metode ini ialah ingin mendapat bentuk tubuh yang indah dengan instan. Padahal, butuh cara alami dan proses bila menginginkan body goals yang menjadi dambaan.
Lantaran memiliki risiko yang tinggi, Anda bisa melakukan beberapa cara alami untuk melangsingkan badan ketimbang melakukan sedot lemak dengan prosedur yang tak tepat. Cara alami ini bahkan direkomendasikan oleh dr Zaidul Akbar.
Seperti apa cara alaminya? Yuk simak tipsnya dari kanal YouTube, dr Zaidul Akbar Official, Selasa (17/6/2025).
dr Zaidul Akbar menjelaskan menurunkan berat badan sebenarnya tidaklah susah. Salah satu cara alami yang paling ampuh untuk menurunkan bobot tubuh ialah defisit kalori.
“Kalau jumlah kalori yang masuk lebih sedikit dari yang keluar, berat badan akan turun. Itu defisit namanya,” ungkap dr Zaidul Akbar.
Melakukan defisit kalori ini dengan mengurangi asupan-asupan pangan yang menjadi penyebab naiknya berat badan. Beberapa makanan tersebut ialah yang mengandung gula dan tepung.
Ia menjelaskan dengan mengurangi asupan makanan tersebut, maka jumlah kalori akan berkurang sehingga bobot tubuh bisa turun dengan alami.
Salah satu asupan yang dianjurkan ialah mengonsumsi kurma dan butter. Dua makanan tersebut mengandung serat, karbohidrat dan lemak yang dibutuhkan untuk tubuh, namun tidak berlebihan.
“Cara paling mudah mengurangi berat badan adalah kurangi makan nasi putih, tepung dan gula pasir. Didefisitikan kalorinya,” jelasnya.
“Bisa dengan makan kurma dan butter. Butter atau lemak dari sapi yang hidupnya bebas. Nah, itu karbonya dapat, lemaknya dan seratnya juga dapat, lalu minum. Kemudian bisa makan sayur-sayuran,” tambah dr Zaidul.